by

Adujotos Debat Calon Bupati-Wakil Bupati OKU “KPU dan Pihak Keamanan Harus Bertanggung Jawab”

-Politik-218 views

RadarSumsel.com-Palembang- Debat kedua Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) yang digelar pada Minggu malam (17/11) di Hotel Zuri Palembang terpaksa dibatalkan akibat kericuhan yang terjadi di antara para pendukung. Acara yang semula diharapkan menjadi ajang adu argumen sehat, justru berujung pada kekerasan fisik. Peristiwa ini mengundang kekecewaan besar dari masyarakat OKU, yang merasa terganggu dengan ketegangan yang mencoreng citra demokrasi.

Insiden bermula ketika salah satu pendukung pasangan calon  mengeluarkan argumen yang memicu saling serang verbal. Ketegangan ini kemudian semakin memuncak, hingga akhirnya terjadi dorongan fisik antara pendukung. Kericuhan tersebut semakin meluas saat para pendukung masing-masing pasangan calon ikut terlibat dalam percekcokan, mengganggu jalannya acara yang sudah terjadwal.

Masyarakat OKU yang menyaksikan kejadian ini pun tak dapat menutupi rasa kecewa mereka. Banyak yang berharap debat ini menjadi kesempatan untuk mendengar visi dan misi dari masing-masing calon dalam memimpin daerah. Namun, kenyataannya yang terjadi justru sebaliknya. “Kami kecewa. Debat yang seharusnya menjadi ajang untuk menunjukkan kualitas calon malah berakhir dengan kekerasan. Ini bukan cara yang baik untuk memimpin daerah,” ujar Irwan, seorang warga OKU

Rasa kecewa juga disampaikan oleh kalangan intelektual dan pengamat politik setempat. Mereka menilai bahwa kejadian ini memperburuk citra politik di Kabupaten OKU dan merusak marwah demokrasi. “Ini adalah preseden buruk dalam perjalanan demokrasi kita. Pemilu harusnya menjadi momen untuk menyampaikan gagasan dan solusi, bukan untuk adu jotos. Apa yang terjadi malam ini jelas menunjukkan ketidakmatangan dalam berpolitik,” ungkap Seorang akademisi yang turut mengikuti debat.

Lebih lanjut ia mengatakan. Pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten dan Pihak keamanan harus bertanggung jawab dalam insiden ini. “Kami sangat menyesalkan peristiwa ini terjadi dan menunjukkan keteledoran pihak penyelenggara dan keamanan”. Debat kandidat adalah tempat untuk menunjukkan kualitas dan kedewasaan politik. Kami berharap kejadian ini tidak mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilu yang sedang berlangsung.

Tak hanya itu, pihak keamanan juga mendapat sorotan tajam karena diduga tidak mampu mencegah eskalasi kericuhan yang berlangsung cukup lama. Sejumlah saksi mata melaporkan bahwa aparat keamanan terlihat lamban dalam meredakan ketegangan yang mulai terasa sejak awal acara. “Ini kesalahan besar. Pihak keamanan harusnya lebih sigap, jangan sampai acara debat justru berubah menjadi kericuhan,” ujar seorang pengamat lokal yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan.

Akibat kejadian ini, masyarakat semakin skeptis terhadap kualitas pemilu yang akan datang. Banyak yang khawatir bahwa kericuhan serupa bisa kembali terjadi dalam tahapan-tahapan pemilu selanjutnya, terutama jika pengawasan dan keamanan tidak ditingkatkan. “Seharusnya, para calon pemimpin menunjukkan sikap yang lebih bijaksana, bukan hanya mengandalkan retorika. Pemilu adalah kesempatan untuk memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan, bukan untuk menciptakan pertikaian,” ungkap Dika, seorang pemilih muda.

Dengan adanya insiden ini, banyak pihak yang mendesak KPU dan pihak keamanan untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Masyarakat menginginkan tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang, dan agar proses demokrasi di Kabupaten OKU dapat berjalan dengan damai, adil, dan bermartabat.

Kericuhan ini menjadi bukti bahwa demokrasi yang sehat harus didukung oleh kedewasaan dalam berpolitik dan kemampuan untuk menyelesaikan perbedaan dengan cara yang lebih konstruktif. Jika demokrasi hanya dijadikan ajang adu kekerasan, maka harapan akan pemimpin yang bijaksana dan amanah semakin jauh dari jangkauan.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *