Radar Sumsel.com.Internasional_Pemerintah Amerika
Serikat (AS) kembali berang. Pasalnya, rudal kembali menyerang markas
militer Amerika Serikat sebuah di Irak, Minggu (12/1/2020).
Padahal, AS dan Iran
berjanji ingin mengurangi ketegangan kedua negara. Selain Presiden Donald
Trump, keinginan de-eskalasi tensi ketegangan juga sempat diutarakan Presiden
Iran Hassan Rouhani di sela-sela kunjungannya ke Qatar, akhir pekan lalu.
“(AS) marah dengan laporan serangan roket lain di pangkalan udara di Irak,” kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, sebagaimana dikutip AFP.
“Ini pelanggaran terus menerus atas kedaulatan Irak oleh kelompok-kelompok yang tidak loyal … harus berakhir.”
Minggu (12/1/2020), sebuah roket kembali menyerang markas
pasukan koalisi yang dipimpin AS di Irak Utara. Meski belum ada pengakuan resmi
dari Iran, AS menuding serangan dilakukan kelompok milisi yang didukung Iran di
Irak.
Roket jenis Katyusha tersebut mendarat di pangkalan udara Al-Balad. Pangkalan
udara ini merupakan rumah bagi pesawat F-16.
Saat peristiwa terjadi Al-Balad tengah mengadakan acara yang mengundang
kontingen kecil Angkatan Udara AS serta sejumlah kontraktor pemeliharaan
pesawat militer. Peristiwa ini melukai 4 orang, di antaranya dua perwira Irak
dan dua penerbang.
Akibat serangan ini sejumlah tentara dan pekerja AS dievakuasi. “Sekitar
90% penasehat AS dan karyawan (kontraktor) … telah mengungsi ke Taji dan
Erbil setelah ancaman ini,” kata salah satu sumber sebagaimana dikutip
dari AFP.
Di akhir pekan lalu, roket juga menghantam Zona Hijau di ibu kota Irak Baghdad.
Zona hijau merupakan zona internasional, bukan hanya militer AS, di wilayah
tersebut terdapat pula kedutaan besar banyak negara.
Sebelumnya, Iran mengaku akan membalas dendam ke AS setelah salah seorang
pimpinan militernya, Jenderal Qasem Soleimani, tewas dalam serangan AS di
Bandara Internasional Baghdad 3 Januari lalu. Iran mengaku ada 13 skenario
pembalasan ke negara adi kuasa itu
Artikel ini telah telah terbit di https://www.cnbcindonesia.com dengan judul Rudal Kembali Serang Pangkalan Militer di Irak, AS Ngamuk
(**ED)
Comment