RadarSumsel.com- PALEMBANG. Korban pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur, sebut saja namanya Bunga, pelecehan yang dilakukan oleh bapak tirinya di Palembang. Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Sumatera Selatan mendampingi korban untuk berani melaporkan kasus ini ke pihak Kepolisian Polrestabes Palembang. Sabtu 02/09/2023.
Dr. Dwi Noviani, M.Pd.I Ketua KPAD Provinsi Sumatera Selatan menjelaskan. Kami Tim KPAD telah melakukan pendampingan dan fasilitasi pelaporan ke Kepolisian terhadap anak di bawah umur yang menjadi korban kejahatan seksual di salah satu tempat di Kota Palembang sejak tahun 2021, tugas kami untuk menyelamatkan anak agar terbebas dari tekanan dan ancaman kejahatan seksual. Alhamdulillah pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian Polrestabes Kota Palembang tadi malam.
Tim kami terdiri dari Anggota KPAD Edi Hendri (Wakil Ketua), Helmiyah (Anggota) telah mendampingi anak tersebut dari membuat laporan Kepolisian sampai ke rumah sakit bhayangkara untuk diperiksa dan dilakukan visum. Kami terus memantau perkembangan kasus tersebut, bukan hanya persoalan tindak pidana saja, lebih dari itu kami akan mendampingi pemulihan psikologis korban dan menjamin keselamatannya dengan terus berkomunikasi bersama pihak kepolisian. Ujar Dr. Dwi Noviani yang juga Dosen IAIQI Indralaya.
Lanjut Dwi “Kedepan penting bagi kita semua untuk memberikan pendidikan keluarga mulai dari pendidikan Pra Nikah, agar setiap orang tua yang nantinya akan memiliki anak, ada bekal pengetahuan tentang menata keluarga dan menjaga serta memberikan hak-hak anak”
Kami mengajak seluruh masyarakat Sumsel untuk tidak malu dan takut melapor kepada Komisi Perlindungan anak daerah, apabila ditemukan korban kekerasan anak, kami akan kejar bersama kepolisian bagi pelaku yang tega menjadikan anak sebagai objek kekerasan fisik dan seksual. Tegas Dwi perempuan lulusan Doktor Muhammadiyah Malang.
Persoalan kita saat ini juga dihadapkan untuk melindungi anak dari makanan dan pangan yang sehat, saya berharap lembaga terkait Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta pemerintah daerah untuk pro aktif melakukan pemantauan dan pengawasan agar makanan atau jajanan sekolah lebih sehat dan layak untuk dikonsumsi oleh anak, akhir-akhir ini kita banyak sekali menemukan nak dengan berbagai penyakit akut seperti gagal ginjal, jantung dan paru-paru serta. Pungkas Dwi
Comment