Oleh: Dr. Hilmin, S.H.,S.Pd.I.,M.Pd.I (Dosen Pascasarjana IAIQI Indralaya)
1 Maret 2024
Pendidikan adalah fondasi bagi masa depan bangsa. Perubahan global yang pesat menuntut sistem pendidikan untuk beradaptasi dan menciptakan lulusan yang siap bersaing di era revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0. Salah satu inisiatif pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia adalah dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini bertujuan memberikan fleksibilitas kepada sekolah, guru, dan siswa untuk merancang proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI), dunia pendidikan menghadapi peluang besar dan tantangan yang perlu segera diantisipasi.
Kurikulum Merdeka: Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan
Kurikulum Merdeka didesain agar lebih fleksibel, kontekstual, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Salah satu fitur utama dari kurikulum ini adalah pemberian otonomi lebih besar kepada guru dan sekolah untuk menentukan metode pengajaran yang tepat sesuai dengan kemampuan peserta didik. Kurikulum ini juga mengurangi beban administratif guru, memberikan lebih banyak ruang untuk inovasi, dan memungkinkan pembelajaran berbasis proyek serta penguatan karakter.
Pendidikan berbasis proyek, yang ditekankan dalam Kurikulum Merdeka, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Selain itu, kurikulum ini mendorong penyesuaian dengan kebutuhan lokal dan potensi peserta didik, sehingga pembelajaran menjadi lebih personal dan bermakna.
Peluang AI dalam Pendidikan
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kecerdasan buatan (*AI*) menjadi alat yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung Kurikulum Merdeka dalam meningkatkan kualitas pendidikan. AI dapat membantu dalam berbagai aspek, seperti personalisasi pembelajaran, analisis performa siswa, hingga otomatisasi tugas-tugas administratif yang seringkali membebani guru.
Dengan AI, proses belajar dapat menjadi lebih adaptif. Misalnya, platform pembelajaran berbasis AI dapat menilai kemampuan siswa secara real-time dan memberikan materi yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Teknologi ini juga memungkinkan adanya analisis data yang mendalam tentang pola belajar siswa, sehingga guru dapat membuat intervensi yang lebih tepat sasaran untuk meningkatkan hasil belajar.
AI juga memiliki potensi besar dalam mendukung inklusivitas pendidikan. Alat bantu berbasis AI, seperti aplikasi pembelajaran untuk siswa dengan kebutuhan khusus, dapat memperluas akses pendidikan yang berkualitas bagi semua kalangan. Bahkan, di daerah terpencil, penggunaan AI dalam platform pembelajaran daring dapat menjembatani kesenjangan kualitas pendidikan.
Tantangan Penggunaan AI dalam Pendidikan
Meski AI menawarkan berbagai peluang, penerapannya dalam pendidikan di Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah infrastruktur teknologi yang belum merata. Banyak sekolah di daerah terpencil belum memiliki akses yang memadai terhadap internet dan perangkat teknologi. Tanpa infrastruktur yang baik, potensi AI dalam pendidikan akan sulit terealisasi.
Selain itu, kesiapan sumber daya manusia juga menjadi isu penting. Guru dan tenaga pendidik perlu dibekali dengan keterampilan digital dan pemahaman tentang teknologi AI agar mereka mampu mengoptimalkan penggunaannya. Saat ini, masih ada kesenjangan keterampilan di antara tenaga pendidik dalam memanfaatkan teknologi secara efektif.
Tantangan lainnya adalah privasi dan keamanan data. Penggunaan AI dalam pendidikan melibatkan pengumpulan data siswa secara masif, yang berpotensi menimbulkan risiko terhadap privasi siswa jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, regulasi yang ketat tentang perlindungan data pribadi sangat diperlukan.
Menatap Masa Depan Pendidikan Indonesia
Kurikulum Merdeka memberikan landasan yang kuat bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, namun perlu disertai dengan kesiapan teknologi untuk menghadapi tantangan di era digital. Dengan memanfaatkan AI secara optimal, proses belajar mengajar dapat menjadi lebih efisien, personal, dan inklusif. Namun, pemerintah dan pihak terkait harus memastikan bahwa infrastruktur, sumber daya manusia, serta regulasi yang ada siap untuk mendukung penerapan teknologi ini secara efektif.
Pendidikan yang adaptif dan berbasis teknologi tidak hanya akan mencetak generasi yang siap bersaing di dunia kerja global, tetapi juga mendorong kemajuan bangsa secara keseluruhan. Kurikulum Merdeka dan AI harus dilihat sebagai alat transformasi untuk menjawab tantangan masa depan dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.
Comment