by

Perawat RS Siloam Palembang di Aniaya, Korban Alami Luka Memar dan Trauma

-Kriminal-582 views

RadarSumsel.com, Palembang — Seorang perawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh keluarga pasien. Akibat kejadian tersebut, korban yang diketahui bernama Christina Ramauli S (28) mengalami luka memar di wajah,bibir dan perut.

Video kekerasan yang dialami Christina menjadi viral di media sosial, salah satunya akun @lambeh Titah dan @perawat_peduli_palembang, seorang pria yang mengenakan baju merah yang diduga ayah dari pasien di rumah sakit terlihat menjambak mendorong perawat Christina, warga komplek Griya Sukajadi Permai, Kecamatan Talang Kelapa.

Atas kejadian penganiayaan tersebut, sang perawat melaporkan Pelaku ke Polrestabes Palembang atas kasus yang dialaminya, dengan nomor laporan yakni /682/IV/2021/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel,Jumat(16/4/2021).

Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Palembang Komisaris Polisi M Abdullah membenarkan laporan tersebut. Berdasarkan laporan korban, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (15/4) sekitar pukul 13.40 di RS Siloam Sriwijaya Palembang. Christina merupakan perawat yang bekerja di rumah sakit tersebut.

“Berdasarkan laporannya, rambut korban juga sempat dijambak oleh terlapor. Korban berhasil keluar kamar setelah diselamatkan rekan-rekannya. Luka yang dialami korban ada di bagian mata kiri memar, bagian bibir bengkak, dan nyeri di bagian perut,” ujar Abdullah.

Penyidik telah mengambil keterangan pelapor dan saksi serta mengambil bukti visum luka-luka yang dialami Christina atas kejadian tersebut. Pelaku terancam pasal 351 tentang penganiayaan.

Nursing Development and Clinical Operations Division Head RS Siloam Sriwijaya, Benedikta Betty Bawaningtyas, menyebutkan perawat awalnya melepas infus pasien yang berumur dua tahun, dengan menggunakan kapas dan diplester, karena pasien sudah diperbolehkan pulang. Pada saat perawat kami mau melepaskan infus sudah dilakukan sesuai dengan SOP menggunakan kapan alkohol kemudian diplester,. Ungkap tata

Tapi karena anak berumur dua tahun sedang aktif aktifnya langsung digendong jadi darahnya keluar plesternya lepas”.sambung tata

Kejadian tersebut membuat Ibu pasien panik dan berteriak dan komplain ke pihak Rumah Sakit. Pihak rumah sakitpun langsung memberikan penanganan kepada pasien.

“Langsung ditangani oleh kepala ruangan dan perawat tersebut. Pasien diganti kapas dan lain-lain dan sudah selesai sebenarnya,” jelasnya.

Namun nyatanya, Ibu pasien masih tidak terima dan mengadukan kejadian yang dialami anaknya ke suaminya (ayah pasien) yang berada di Kayu Agung.

“Suaminya baru datang sekitar jam 2 siang, terus tiba-tiba langsung bertanya perawat yang menindak anaknya, mana perawat yang tadi? Perawat saya datang ke ruangan didampingi Duty Manager dan Kepala Ruangan untuk menjelaskan kembali,” terangnya.

Belum sempat memberikan penjelasan, pelaku langsung melakukan tindakan main hakim sendiri menampar korban dengan kepalan tangannya hingga korban terjatuh ke lantai dan meminta korban meminta maaf dengan bersujud.

“Lalu perawat kami langsung ditendang. Kemudian kepala ruangan langsung memegangi ayah pasien langsung dialihkan tapi dia tidak terima dan masih menganiaya dengan menjambak rambut perawat tersebut,”paparnya.(**)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *